Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chicago University yang diterbitkan oleh ScienceDaily (Oct. 31, 2012), ditemukan bahwa kecemasan pada mata pelajaran Matematika dapat memicu otak untuk merasakan sakit seperti sakit pada anggota tubuh pada umumnya.
"For someone who has math anxiety, the anticipation of doing math
prompts a similar brain reaction as when they experience pain -- say,
burning one's hand on a hot stove," said Sian Beilock, professor of
psychology at the University of Chicago and a leading expert on math
anxiety.
Tapi jangan dulu khawatir, bukan matematikanya yang bikin otak sakit tapi rasa cemas seseorang pada matematika yang bikin otak merasa sakit. Menurut Ian Lyons, lulusan PhD graduate di psychology dari UChicago dan postdoctoral scholar di Western University, Ontario, Canada pada tahun 2012 ini menyebutkan bahwa "The brain activation does not happen during math performance, suggesting that it is not the math itself that hurts; rather the anticipation of math is painful"
Intinya, bagi orang-orang yang merasa cemas saat menghadapi matematika, tanpa sadar mereka telah melakukan antisipasi untuk tidak benar-benar mengerjakan soal matematika. Aktivasi otak itu sendiri menunjukkan, bukan pelajaran matematika yang menjadikan respons menyakitkan, tetapi antisipasi saat menghadapi pelajaran inilah yang menyakitkan.
Hasil scan MRI menunjukkan bahwa antisipasi pada pelajaran matematika menyebabkan respons di otak yang mirip dengan rasa sakit fisik. Antisipasi ini mengaktifkan insula posterior -lipatan jaringan yang terletak jauh di dalam otak, tepat di atas telinga yang berhubungan dengan ancaman langsung ke tubuh, serta pengalaman rasa sakit.
source: Science Daily
Tidak ada komentar:
Posting Komentar